Tips untuk memotret potret
28 Oktober

Tips untuk memotret potret

Fotografi potret sangat berbeda dari semua jenis fotografi lainnya. Jika Anda mengikuti aturan tertentu, ini memungkinkan Anda untuk menyampaikan karakter seseorang secara halus dan akurat, menekankan kelebihan penampilannya dan menyembunyikan kekurangannya. Jika Anda ingin memahami cara membuat pemotretan potret menjadi sempurna, Anda harus mengenal seluk-beluk dan fitur pembuatan komposisi tersebut.

Teknik
Kamera apa pun cocok untuk pemotretan potret. Keunggulan kamera SLR adalah perubahan optik yang memungkinkan Anda memvariasikan mode fotografi, kemampuan memotret dalam mode manual, yang berarti Anda memiliki banyak peluang untuk memecahkan masalah artistik Anda, dan kemampuan memotret dalam mode manual. kondisi sulit (misalnya di ruangan gelap).

Saat memotret potret, preferensi harus diberikan pada lensa potret dengan optik gambar yang lembut. Gambar optik yang lembut memungkinkan menyembunyikan ketidakteraturan kulit dan memfokuskan pada elemen utama potret (mata, mulut, dahi), memberikan kesan bervolume karena penurunan ketajaman yang halus dari yang utama hingga yang kurang penting.

Lampu
Agar foto tidak menghasilkan wajah yang datar namun bervolume, sebaiknya gunakan cahaya yang jatuh sedikit di bagian depan dan samping (pencahayaan diagonal depan). Pada prinsipnya, hasil yang baik dapat diperoleh dengan pencahayaan samping, tetapi pada pencahayaan samping, yang terbaik adalah menggunakan reflektor (yang dapat berupa, misalnya, dinding putih rumah) atau lampu kilat eksternal. Di jalan, yang terbaik adalah memotret di pagi atau sore hari. Jika Anda memotret pada siang hari, saat matahari berada pada puncaknya, cahaya atas akan memberikan bayangan yang dalam dan kontras yang sangat tajam.

Dengan counter lighting, Anda bisa mendapatkan siluet jika memotret, misalnya di malam hari. Jika ingin menyorot wajah, Anda juga memerlukan reflektor atau flash eksternal. Pencahayaan depan akan membuat wajah Anda datar dan sebaiknya dihindari.

Bekerja dengan seorang model
Kita sering melihat wajah-wajah tegang dan orang-orang yang meregang dan tersenyum di dalam foto. Kebanyakan orang melihat kamera dan mulai “berpose”. Hal ini jarang memberikan hasil yang baik, karena gambar yang digambarkan saat berpose cenderung tegang. Fotografer harus mampu membuka dunia batin manusia, dan ini hanya mungkin terjadi jika modelnya santai dan alami – nyaman. Kami telah menulis sekali bahwa setiap fotografer memiliki genre favoritnya dalam fotografi. Fotografer potret harus senang berkomunikasi dengan orang lain dan mampu memenangkan hati seseorang.

Pemotretan sebaiknya dimulai dengan percakapan santai. Saat orang tersebut rileks, Anda dapat mulai memotret.